ViewCERPEN M AKBAR M T INDONESIA 2A at SMA Rizvi Textile Institute. NAMA : Muhammad Akbar Maulana T KELAS : XI IPS 2 NO : 21 A. Pengertian Cerpen Cerita pendek atau sering disingkatFinansial adalah istilah yang berhubungan dengan urusan keuangan. Saat membahas finansial pasti tidak bisa lepas dari ekonomi. Finansial merupakan salah satu bidang dalam ekonomi yang berfokus pada keuangan. Supaya kamu dapat memahami topik finansial secara mendalam, mari simak ulasan mengenai pengertian, fungsi, dan manfaatnya berikut. Pengertian Finansial Ditinjau dari sudut pandang ilmu keuangan, membicarakan finansial berarti kamu akan membahas bagaimana mempelajari kondisi keuangan individu, bisnis, atau organisasi. Mulai dari mengelola, meningkatkan, memberdayakan sumber dana, mengalokasi dana sesuai pos, hingga membuat perhitungan risiko dan prospek di masa depan. Finansial juga dapat dipandang dari aspek administrasi. Dalam konteks ini, finansial adalah bagaimana mengatur uang masuk dan keluar dalam suatu usaha atau lembaga. Maka, kamu akan menemukan istilah manajemen finansial, yaitu serangkaian aktivitas perusahaan, diawali dengan cara mendapatkan dana, menggunakan dana, dan mengelola keuangan perusahaan secara menyeluruh. Suatu kondisi finansial dikatakan baik jika ada sistem manajemen yang teratur dan bisa dipertanggungjawabkan kepada pihak-pihak terkait. Segala aspek terkait manajemennya berjalan optimal, sehingga kebebasan finansial dapat tercapai. Kebebasan finansial berarti individu, bisnis, atau organisasi terbebas dari utang, mempunyai sumber penghasilan tetap, dan cadangan yang dapat dipakai untuk kebutuhan tidak terduga. Fungsi Finansial Sebagai angkatan kerja dengan usia produktif, kamu perlu mengetahui apa fungsi finansial dalam kehidupan pribadi. Salah besar jika kamu berpandangan bahwa manajemen finansial hanya perlu diterapkan dalam bisnis atau perusahaan saja. Sebelum melangkah lebih jauh, pahami dulu apa fungsi finansial yang bisa kamu terapkan dalam kehidupan pribadimu. Fungsi Perencanaan Hidup terasa lebih mudah jika semua serba terencana. Meski kadang-kadang bersikap spontan itu seru, hal tersebut tidak berlaku dalam urusan keuangan. Fokus pada kebutuhan utama yang harus dipenuhi, seimbangkan antara pemasukan dan pengeluaran, dan hindari perencanaan bersifat keinginan semata. Ketiga prinsip utama tersebut perlu kamu pegang teguh, sehingga dana yang ada bisa dikelola secara optimal. Fungsi Pengendalian Meski batasan tiap pos sudah ditetapkan, ada kalanya kita mudah tergoda untuk mengutak-atik angka yang sudah ada. Di sinilah fungsi finansial sebagai pengendalian anggaran. Jika kamu abai pada fungsi ini, bukan tidak mungkin rencana pengeluaran membengkak dan berakibat pada kondisi keuangan yang tidak sehat. Fungsi Pemeriksaan Pengendalian anggaran perlu diikuti dengan pemeriksaan anggaran. Pengecekan secara berkala pada arus masuk keluar uang dalam keuanganmu akan membantumu menemukan kesalahan sejak awal, termasuk penggunaan dana yang tidak melebihi batas. Fungsi Pelaporan Apakah keuangan pribadi perlu laporan keuangan? Meski jawabannya tergantung, tetapi dengan pembuatan laporan sejenis kamu bisa melihat dan mencermati bagaimana kesehatan kondisi finansialmu. Kuncinya, pengeluaran harus lebih kecil daripada pemasukan. Maka, menekan pengeluaran perlu dilakukan supaya kamu bisa mencapai kondisi finansial yang stabil. Manfaat Finansial Lalu, manfaat apa yang dirasakan jika manajemen finansial diterapkan dalam kehidupan pribadi kamu? Membiasakan Diri Bergaya Hidup Hemat Hidup hemat tidak sama dengan pelit. Hemat juga bukan berarti kamu hidup serba ngepas dan mengabaikan kebahagiaan diri sendiri. Hidup hemat menunjukkan bahwa kamu berkecukupan dan semua kebutuhan dasar sudah terpenuhi. Dahulukan kewajiban, atur keuangan dengan cermat, hilangkan keinginan yang bisa ditunda, dan kontrol utang sebisa mungkin. Itulah gaya hidup hemat sesungguhnya. Berlatih Disiplin dan Teratur Manfaat finansial adalah bagaimana pengelolaan keuangan yang tepat membuat kamu lebih disiplin. Mulai dari merencanakan keuangan, mengendalikan pengeluaran, dan mengelola pengembangan dana untuk kebutuhan masa mendatang. Semua hal yang dibutuhkan dan diinginkan telah terencana secara rinci, sehingga keteraturan itu membuahkan ketenangan pikiran dalam dirimu. Menghindari Kebiasaan Berutang Jujur saja, meningkatnya kebutuhan tak jarang menggodamu untuk berutang demi memenuhi kebutuhan tersebut. Namun, apakah berutang atau kredit selalu menjadi jalan satu-satunya? Tentu saja tidak, apalagi jika kamu sudah mampu mengelola keuangan pribadi secara tepat. Risiko munculnya utang pun bisa ditekan seminim mungkin. Mempunyai Perencanaan Masa Depan Lebih Optimal Mengelola keuangan akan membantumu mempunyai perencanaan masa depan yang lebih optimal. Logikanya begini, kamu bisa berhemat, hidup berkecukupan dan bebas utang. Dari situ, kamu bisa merencanakan kebutuhan masa depan dan bertindak sekarang juga dengan mulai melakukan pengembangan dana. Sekarang kamu tahu bahwa finansial adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan, mulai dari pendanaan, perolehan, dan pengelolaan dana hingga bisa menghasilkan sesuatu. Jadi, jika kamu punya dana lebih, segera lakukan pengembangan dana mulai dari Rp100 ribu di platform peer to peer lending Akseleran. Semua demi masa depan kehidupanmu yang lebih baik. Setuju? Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran! Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Sebagai platform pengembangan dana yang optimal dengan bunga hingga 21% per tahun kamu dapat memulainya hanya dengan Rp100 ribu saja. Yuk! Gunakan kode promoBLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk syarat dan ketentuan dapat menghubungi 021 5091-6006 atau email ke [email protected]
Setiap karya sastra mengandung makna. Seorang Sastrawan dapat menyampaikan gagasan atau pesan melalui kata atau diksi. Makna dari tulisan tersebut dapat mewakili perasaan penulis yang disampaikan melalui karya sastra. Karya sastra yang dimaksud pada penelitian ini ialah sebuah antologi cerpen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi serta mengkategorikan kata yang bermakna referensial dan kata bermakna nonreferensial pada sebuah cerpen yang berjudul “Album Kenangan”. Cerpen ini bersumber dari antologi cerpen yang berjudul “18 Cerita Menggugah”. Jenis Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah baca dan catat. Peneliti membaca dengan seksama cerpen yang berjudul “Album Kenangan”. Setelah didapatkan hasil maka dapat ditarik kesimpulan. Sesuai dengan teori yang digunakan, peneliti menemukan 33 makna dalam cerpen Album Kenangan, 24 kata bermakna referensial dan 9 kata bermakna nonreferensial. Sebagai kajian makna maka diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi pelengkap penelitian terdahulu. Meskipun teori yang digunakan sama, akan tetapi penelitian yang menggunakan sebuah cerpen sebagai objek sangatlah sedikit. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free KODE Jurnal Bahasa/Vol. 11/edisi September/Tahun 2022 ISSN Cetak 2301-5411 Halaman 188 ISSN Online 2579-7957 Analisis Makna Referensial dan Nonreferensial dalam Antologi Cerpen Inspiratif 18 Cerita Menggugah Mellinda Raswari Jambak*1, Moh Zawawi2 E-mail 1200301110191 zawawi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang 18 Cerita Menggugah; Semantik; Makna Referensial; Makna Nonreferensial Setiap karya sastra mengandung makna. Seorang Sastrawan dapat menyampaikan gagasan atau pesan melalui kata atau diksi. Makna dari tulisan tersebut dapat mewakili perasaan penulis yang disampaikan melalui karya sastra. Karya sastra yang dimaksud pada penelitian ini ialah sebuah antologi cerpen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi serta mengkategorikan kata yang bermakna referensial dan kata bermakna nonreferensial pada sebuah cerpen yang berjudul “Album Kenangan”. Cerpen ini bersumber dari antologi cerpen yang berjudul “18 Cerita Menggugah”. Jenis Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah baca dan catat. Peneliti membaca dengan seksama cerpen yang berjudul “Album Kenangan”. Setelah didapatkan hasil maka dapat ditarik kesimpulan. Sesuai dengan teori yang digunakan, peneliti menemukan 33 makna dalam cerpen Album Kenangan, 24 kata bermakna referensial dan 9 kata bermakna nonreferensial. Sebagai kajian makna maka diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi pelengkap penelitian terdahulu. Meskipun teori yang digunakan sama, akan tetapi penelitian yang menggunakan sebuah cerpen sebagai objek sangatlah sedikit. 18 Cerita Menggugah; Semantics; Referential Meaning; Nonreferential Meaning Every literary work contains meaning. A writer can convey ideas or messages through words or diction. The meaning of the writing can represent the author's feelings conveyed through literary works. The literary work referred to in this study is an anthology of short stories. The purpose of this study was to identify and categorize words with referential meaning and non-referential meaning words in a short story entitled "Album Memories". This short story is based on an anthology of short stories entitled "18 Uplifting Stories". This type of research is descriptive qualitative research. The data collection technique in this study was reading and taking notes. The researcher read carefully the short story entitled "Album Memories". After obtaining the results, conclusions can be drawn. In accordance with the theory used, the researcher found 33 meanings in the short story Album Kenangan, 24 words meaning referential and 9 words meaning non-referential. As a study of meaning, it is hoped that the results of this study can be a complement to previous research. Although the theory used is the same, there are very few studies that use a short story as an object. KODE Jurnal Bahasa/Vol. 11/edisi September/Tahun 2022 ISSN Cetak 2301-5411 Halaman 189 ISSN Online 2579-7957 PENDAHULUAN Sekarang ini, banyak orang yang menyalurkan isi pikirannya dalam bentuk karya seperti menulis puisi, lirik lagu, cerpen, novel, buku, dan sebagainya. Hal ini disebut dengan karya sastra. Karya sastra adalah sebuah karya seni yang diungkapkan melalui bahasa Rohman 2020, h. p. Bahasa merupakan media komunikasi yang berfungsi untuk mengungkapkan sesuatu dan mengandung maksud yang ditujukan kepada orang lain Siahaan et al. 2022, h. 2. Dewasa ini s pentingnya fungsi bahasa sebagai alat komunikasi semakin disadari. Semua orang menyadari bahwa interaksi dan segala macam kegiatan dalam masyarakat akan lumpuh tanpa adanya bahasa. Komunikasi melalui bahasa dapat digunakan oleh seseorang untuk menyelaraskan lingkungan fisik dan sosial Sari and Alifulia 2021, h. 136. Menurut Sukirman 2021, h. 23-24 karya sastra adalah bentuk nilai budaya yang tidak lepas dari sosial budaya dan kehidupan masyarakat. Kehidupan itu adalah bagian dari kenyataan sosial yang menyangkut hubungan antara masyarakat dan individu termasuk antara peristiwa yang terjadi dalam batin seseorang. Oleh karena itu, karya sastra adalah penggambaran dunia dan kehidupan manusia yang nyata ditulis berdasarkan pengalaman intuisi sang penulis. Dengan demikian karya sastra sesungguhnya adalah menghidangkan pengalaman batin yang hendak digambarkan untuk dipahami oleh orang lain. Jadi dapat kita tarik kesimpuln bahwa karya sastra adalah ungkapan pikiran seseorang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide dalam bentuk sastra yang beragam. Sastra mengalami peningkatan karena tingkat kreatifitasnya yang tinggi dan memiliki seni keindahan yang terampil. Sekarang ini, banyak yang mengeksplorasi, mendalami dan menggeluti dunia sastra. Tak heran jika banyak penulis muda yang terjun di dunia sastra dan mengembangkan sastra menjadi lebih dikenal masyarakat lain Febry et al. 2020, h. 1. Mengembangkan karya sastra agar lebih dikenal masyarakat satu jenis sastra adalah cerpen yang memiliki kepanjangan cerita pendek. Karangan kehidupan yang dikarang penulis dengan singkat, padat, dan jelas. Berbeda dengan novel yang ditulis berlembar-lembar. Cerpen atau cerita pendek sebagai suatu karya seni berfungsi sebagai notulen kehidupan. Pengarang dengan daya imajinasi yang dimilikinya tidak akan bisa tertidur dengan nyaman sebelum semua peristiwa itu ditulis, yang akhirnya dapat dibaca, dipahami, dan direntangkan oleh siapa saja. dengan demikian apabila seseorang membaca cerpen diharapkan dapat mengetahui selak beluk peristiwa kehidupan, tanpa merasa digurui. Diantara peristiwa kehidupan itu adalah KODE Jurnal Bahasa/Vol. 11/edisi September/Tahun 2022 ISSN Cetak 2301-5411 Halaman 190 ISSN Online 2579-7957 kebahagiaan, keindahan alam, kemajuan teknologi, kesenjangan sosial, kegelisahan batin pada orang-orang yang tertindas, harapan, kekecewaan, keadilan, kekejaman, kemiskinan, kekayaan dan sebagainya. Sebagai dokumentasi, cerpen bagaikan cermin yang memperlihatkan peristiwa tersebut Nuroh 2011, h. 22. Menurut Ningsih et al. 2020, h. 19 Cerpen atau cerita pendek merupakan salah satu bentuk prosa negatif fiktif. Ceritanya cenderung padat dan langsung pada sasaran dibandingkan dengan karya fiksi lainnya. Isi cerita pendek berpusat pada satu tokoh dan situasi tertentu di mana ada puncak masalah klimaks dan penyelesaiannya. Cerpen berisikan cerita pendek yang terdiri dari 2 sampai 7 halaman yang merupakan salah satu jenis prosa yang isi ceritanya bukan kejadian nyata dan hanya dibuat-buat. Membaca cerpen dapat meningkatkan semangat literasi pembaca. Tidak menutup kemungkinan pembaca untuk memahami isi cerpen dalam waktu singkat, 30 menit atau 1 jam paling lama. Bahkan ada yang memahaminya dalam waktu hanya beberapa menit saja. Berbeda dengan novel, kita harus meluangkan waktu berhari-hari untuk menyelesaikan bacaannya jika diselingi dengan kegiatan lain. Dalam membaca karya sastra kita harus memahami maknanya. Makna merupakan pertautan yang ada diantara unsur-unsur bahasa itu sendiri. Makna sangat berkorelasi dengan sebuah karya sastra. Khususnya pada cerpen yang sedang kita bahas pada penelitian ini. Makna mempunyai peran yang besar terhadap pembacanya. Makna bermaksud menyampaikan suatu arti dalam suatu pembicaraan, berdampak pada pemahaman tanggapan, serta tindakan manusia atau kelompok. Setiap ujaran yang disampaikan dan tulisan yang dibaca baik berupa kata maupun kalimat memiliki makna yang dikaji dalam bidang semantik. Pada kajian ini, peneliti ingin menganalisis makna referensial dan menjadikan sebuah cerpen sebagai objek kajian, teori yang digunakan sebagai pisau analisisnya ialah teori referensial semantik. Pada kajian ini perlu adanya penelusuran literatur terdahulu untuk membuktikan bahwa judul penelitian ini belum ada atau untuk melengkapi penelitian lainnya. Pertama, Kiswanto, Ningsih, and Ratnaningsih 2022 penelitian ini berjudul Analisis Makna Referensial Pada Kumpulan Puisi Perjalanan Taskell Karya Djuhardi Basri Sebagai Alternatif Bahan Ajar di SMA. Adapun tujuan dari penelitian ini ialah mengidentifikasi makna referensial yang ada pada kumpulan puisi Perjalanan Taskell karya Djuhardi Basri sebagai alternatif bahan ajar di SMA. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini KODE Jurnal Bahasa/Vol. 11/edisi September/Tahun 2022 ISSN Cetak 2301-5411 Halaman 191 ISSN Online 2579-7957 menunjukkan ada 110 data makna referensial yang mana makna tersebut mengacu pada mengacu pada benda, gejala, proses, peristiwa, dan sifat. Kedua, penelitian yang berjudul “Makna Referensial Pada Komik Bahasa Arab Nawâdhîr Jûhâ Li al-Athfâl”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna referensial yang ada pada komik Bahasa Arab Nawâdhîr Jûhâ Li al-Athfâl serta menjelaskannya. Metode yang digunakan ialah deskriptif kualitatif. Serta kesimpulan dari penelitian ini ialah terdapat 18 makna referensial Hidayah 2021. Ketiga, penelitian yang berjudul “Analisis Makna Referensial Pada Rubrik Pendidikan Dalam Surat Kabar Jambi Ekspres Edisi Bulan Maret 2017”. Metode yang digunakan ialah kualitatif. Serta bertujuan untuk mendeskripsikan makna referensial yang digunakan dalam rubrik pendididkan dalam surat kabar jambi ekspress edisi Bulan Maret 2017. Hasil dari pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa rubrik pendidikan 01 RP01 ada sebanyak 14 kutipan yang terdapat makna referensial Kurniawan, Sumiharti, and Tara 2018. Keempat, Priatmie and Sabardila 2016 penelitian ini berjudul “Makna Referensial Pada Kritikan di Situs Ngomikmaksa dan Relevansinya Sebagai Bahan Ajar di SMA”. Tujuan dari kajian ini untuk mengetahui makna referensial dan penggambaran kritikan pada situs ngomikmaksa, serta mengetahui relevansinya sebagai bahan ajar. Metode yang digunakan ialah metode kualitatif. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa makna referensial dalam kritikan di situs ngomikmaksa berupa wujud acuan, yaitu iconic sinsign, ikon argumentasi, iconic legsign, rhematic indexical sinsign, rhematic indexical legsign, dicent indexial legsign, rhematic symbol, dicent symbol, dan simbol tanda baca. Dari beberapa kajian literature terdahulu, peneliti menemukan adanya persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang peneliti lakukan. Adapun persamaan tersebut terletak pada teori yang digunakan yaitu teori semantik referensial. Sedangkan letak perbedaanya yaitu pada objek kajian yang digunakan. Penelitian Kiswanto, Ningsih, and Ratnaningsih 2022 menggunakan kumpulan puisi sebagai objek, Hidayah 2021 menggunakan komik, Priatmie and Sabardila 2016 menjadikan situs ngomikmaksa sebagai objek kajian, dan Kurniawan, Sumiharti, and Tara 2018 menggunakan surat kabar sebagai bahan analisisnya. Sedangkan penelitian ini mengusung sebuah cerpen sebagai objek analisis. Berdasarkan fokus kajian, rumusan masalah secara khusus dalam penelitian ini adalah 1 bagaimana bentuk makna referensial pada Antologi Cerpen Inspiratif "18 Cerita Menggugah"? 2 bagaimana bentuk makna nonreferensial pada Antologi Cerpen Inspiratif "18 Cerita KODE Jurnal Bahasa/Vol. 11/edisi September/Tahun 2022 ISSN Cetak 2301-5411 Halaman 192 ISSN Online 2579-7957 Menggugah"?. Setelah fokus masalah, adapun tujuan penelitian yaitu 1 mengkaji bagaimana bentuk makna referensial pada sebuh antologi cerpen 2 mengkaji bagaimana bentuk makna nonreferensial pada sebuah antologi cerpen. KAJIAN TEORI Semantik merupakan salah satu cabang ilmu linguistik. Semantik merupakan bagian yang tidak lepas dari struktur bahasa yang memiliki kaitan langsung dengan makna ujaran dan struktur makna dari suatu pembicaraan dan tulisan. Pada buku kedua Chomsky yang terbit pada 1965 menyatakan bahwa semantik adalah komponen dalam linguistik yang dapat disejajarkan dengan komponen lain, seperti; fonologi dan sintaksis. Untuk menentukan sebuah makna dalam kalimat ditentukan oleh komponen semantik. Oleh karena itu Chomsky mengatakan betapa pentingnya semantik dalam ilmu linguistik pernyataan Chomsky sangat menggugah para pengamat bahasa semakin memperhatikan semantik sebagai salah satu tatanan dalam linguistik Ginting and Ginting 2019, h. 71. Semantik dalam bahasa Inggris disebut semantics. Kata semantics berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata sema kata benda yang berarti tanda; semelon kata kerja berarti menandai’. Istilah semantic sudah ada pada abad ke-17. Misalnya dalam kelompok kata semantics philosophy. Istilah ini kemudian lebih diperkenalkan lagi oleh organisasi fisiologi Amerika American Philological Association pada tahun 1894 yang berjudul Reflected Meanings a point in semantics. Dibandingkan dengan cabang linguistik lainnya, seperti fonologi, morfologi, dan sintaksis maka semantik ini adalah cabang yang paling tertinggal. Hal ini dapat dipahami karena dalam semantik untuk membicarakan makna banyak yang harus dipecahkan Ginting and Ginting 2019, h. 71-72. Secara sederhana, semantik ialah studi tentang makna sebuah bahasa. Menurut Chairani et al. 2021, h. 13 Tolak ukur dari studi semantik yaitu sebuah makna bahasa, dan yang lebih tepatnya adalah makna dari kelompok-kelompok bahasa contohnya frase, kata, wancana, dan kalimat. Para ahli bahasa mendalami semantik dari berbagai sudut pandang. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dalam bidang makna sehingga timbullah bermacam-macam teori semantik yaitu, semantik behavioristik, semantik referensial, semantik konseptual/konsepsional, semantik medan makna, semantik kondisi kebenaran dan tindak tutur dan seterusnya. Pada kajian ini peneliti akan menggunakan teori semantik referensial. KODE Jurnal Bahasa/Vol. 11/edisi September/Tahun 2022 ISSN Cetak 2301-5411 Halaman 193 ISSN Online 2579-7957 Teori referensi dianggap sebagai teori semantik paling awal dalam menjelaskan dan menguraikan makna. Pendukung teori ini percaya bahwa makna kata adalah apa yang ditampilkan atau dirujuk di dunia nyata. Teori referensial didasarkan pada apa yang disebut sebagai fungsi bahasa sebagai representasi dari realitas yang menyertai proses berpikir manusia. Dalam teori ini, makna diartikan sebagai label yang berhubungan dengan dunia luar kesadaran manusia. Makna ada untuk persepsi mengamati fakta dan menarik kesimpulan. Semua ini dilakukan secara objektif dan subjektif Kholison 2016, h. 113. Teori referensial atau korespondensi merujuk kepada segi tiga makna seperti yang dikemukakan oleh Ogden dan Richards. Makna adalah hubungan antara antara reference dan referent yang dinyatakan lewat simbol bunyi bahasa baik berupa kata maupun frase atau kalimat. Simbol bahasa dan rujukan atau referent tidak mempunyai hubungan langsung. Teori ini menekankan hubungan langsung antara reference dan referent yang ada di alam nyata. Dalam teori referen atau korespondensi pikiran atau reference’ dalam terminologi lain = makna, sense’ atau content’ ditempatkan dalam hubungan kausal dengan simbol bentuk bahasa atau penamaan dan referen, sedangkan antara simbol dan referen terdapat hubungan buntung. Contohnya kata kursi, meja, dan lemari mempunyai referen atau acuan yaitu perabot. Jika kita menerima bahwa makna sebuah ujaran adalah referennya, maka setidaknya kita terikat pada pernyataan berikut ini Parera 2004, h. 46. 1. Jika sebuah ujaran mempunyai makna, maka ujaran itu mempunyai referen 2. Jika dua ujaran mempunyai referen yang sama, maka ujaran itu mempunyai makna yang sama pula 3. Apa saja yang benar dari referen sebuah ujaran adalah benar untuk maknanya Makna referensial mempunyai tiga wujud, yaitu makna referensial yang mengacu pada wujud benda, makna referensial yang mengacu pada gejala, dan makna referensial yang mengacu pada peristiwa Arifianti and Wakhidah 2020, h. 12. Makna referensial sebagai makna yang merujuk pada sesuatu, dapat juga berupa benda, gejala, kenyataan, peristiwa, proses, dan sifat. Memahami makna sebuah karya sastra menjadi hal yang wajib dilakukan jika ingin mendapat pemahaman terhadap karya tersebut. Dengan adanya teori referensial kita dapat mengetahui subtansi makna sebuah kata yang memiliki acuan maupun yang tidak memiliki acuan. Bertambahnya kosa kata merupakan salah satu manfaat adanya teori ini. rumah, mobil, motor dan lain-lain mempunyai referen atau acuannya masing-masing. Dengan adanya KODE Jurnal Bahasa/Vol. 11/edisi September/Tahun 2022 ISSN Cetak 2301-5411 Halaman 194 ISSN Online 2579-7957 penelitian ini, minat baca seseorang akan meningkat karena keingintahuannya terhadap kata-kata yang memiliki makna referensial. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini ialah penelitian kualitatif. Dalam suatu penelitian membutuhkan metode untuk memenuhi tujuan yang diharapkan. Membahas penelitian kualitatif berarti membahas sebuah metode penelitian kualitatif yang di dalamnya akan dibahas pula pandangan secara filsafati dari suatu penelitian mengenai disciplined inquary dan realitas dari subjek penelitian dalam kebiasaan penelitian ilmu-ilmu sosial termasuk penelitian pendidikan dan agama, termasuk di dalamnya akan dibahas pula metode yang digunakan dalam penelitian Subadi 2006, h. 10. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode dekskriptif. Sumber data pada penelitian ini yaitu sebuah antologi cerpen 18 Cerita Menggugah. Di dalam antologi cerpen ini terdapat 18 cerita dengan judul yang berbeda. Sumber data dalam penelitian ini terbagi menjadi dua. Sumber data primer yang berasal dari sebuah cerpen yang berjudul Album Kenangan Wandini et al. 2019, h. 1. Sumber data sekunder yaitu berbagai kajian literatur yang mendukung sumber data primer untuk proses analisa. Teknik/instrumen pengumpulan data merupakan cara-cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan dan kemudian melakukan analisis. Langkah-langkah pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik baca dan catat. Peneliti membaca cerpen yang berjudul Album Kenangan, kemudian mencatat poin-poin yang relevan dengan teori. Peneliti juga mengumpulkan literatur-literatur lain yang mendukung kajian. Sedangkan teknik analisanya menggunakan teknik Miles dan Huberman yaitu 1 penarikan data, Peneliti memilih enam paragraf dari isi cerpen sebagai bahan analisa makna referensial dan lima paragraf untuk makna nonreferensial, Kemudian melakukan proses identifikasi, 2 reduksi data, yaitu membedakan mana yang termasuk kategori makna referensial dan makna nonreferensial, 3 penarikan kesimpulan sebagai jawaban dari rumusan masalah. KODE Jurnal Bahasa/Vol. 11/edisi September/Tahun 2022 ISSN Cetak 2301-5411 Halaman 195 ISSN Online 2579-7957 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini peneliti menyajikan hasil analisis makna referensial dan makna nonreferensial pada antologi cerpen “18 cerita menggugah”. Berikut beberapa data yang teridentifikasi sebagai makna referensial. Data ini didapatkan dari sebuah antologi cerpen yang berjudul “Album Kenangan” Wandini et al. 2019, p. 1-8. A. Makna Referensial Makna referensial adalah makna yang memiliki acuan/referen. Makna referensial adalah makna yang berhubungan langsung dengan kenyataan. Jadi, dapat dikatakan jika sebuah kata ada acuannya maka kata tersebut bermakna referensial. Berikut beberapa data yang telah peneliti rangkum sebagai kajian penelitian ini. 1. Pada saat berusia lima tahun, Ibu Melina meninggal dunia. Melina menjadi anak piatu tanpa seorang ibu. Kini, Melina hanya tinggal berdua dengan sosok seorang ayah yang tak pernah berhenti berjuang untuk dirinya. Setiap kali malam tiba, Melina duduk berdua dengan ayahnya. 2. Dua belas tahun tanpa seorang Ibu, melina menjadi sosok yang kuat dengan dukungan ayah yang tak henti-hentinya berusaha membesarkan dan memenuhi segala kebutuhannya. Kini, melina berusia 17 tahun dan sekarang Melina sudah memasuki masa remaja. Melina tumbuh seperti anak pada umumnya. Ia cantik, baik, sama seperti ibunya. 3. Hari ini adalah pengumuman kenaikan kelas. Melina mendapatkan juara 1 di kelas. Betapa senangnya hati Melina. Ia segera bergegas menuju ke rumah. 4. Setelah tiga tahun duduk di bangku SMA. Hari ini adalah hari perpisahan yang mewajibkan ayah dan ibu datang ke sekolah. Seketika, Melina sedih. Pada hari bahagia itu, ibu tak berada di sampingnya. 5. Setelah lulus SMA, Melina pun melanjutkan perjalanan karirnya menjadi seorang dokter. Melina lulus jurusan kedokteran dengan beasiswa full ditanggung oleh pemerintah. Melina sangat bersyukur karena mendapatkan kesempatan yang sangat luar biasa. 6. Sekolah kuliah kedokteran dijalani Melina dengan sungguh-sungguh. Akhirnya Melina menjadi dokter dan sekarang Melina telah bekerja di rumah sakit citra persada. KODE Jurnal Bahasa/Vol. 11/edisi September/Tahun 2022 ISSN Cetak 2301-5411 Halaman 196 ISSN Online 2579-7957 Pengelompokan kata di atas, perlu adanya proses analisis data. Yaitu penjabaran dari data-data yang didapatkan dari sebuah antologi cerpen. Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut Data 1 Berdasarkan data 1, data tersebut termasuk makna referensial. Hal tersebut dapat dilihat pada kata “Ibu, Ayah, Malam, dan Piatu”. Makna referensial adalah makna yang langsung berhubungan dengan acuan yang ditunjuk oleh kata. Referen atau acuannya boleh saja benda, peristiwa, proses, atau kenyataan. Kata Ibu dan Ayah mengacu pada kata benda, yang mempunyai makna orang tua. Kata Malam, ialah menggambarkan keadaan yang berubah dari terang ke gelap yaitu dari matahari terbit menuju ke matahari terbenam. Situasi gelap atau matahari terbenam inilah yang disebut dengan malam. Sedangkan kata piatu adalah keadaan seorang anak dalam usia belum baligh telah ditinggal oleh ibunya. Data 2 Kata “remaja, cantik, dan baik” merupakan makna referensial. Hal ini dibuktikan karena kata-kata tersebut merupakan kata benda yang memiliki arti masing-masing. Remaja ialah masa peralihan dari usia anak menjadi dewasa. Cantik adalah suatu yang indah dan menarik. Sedangkan baik adalah hakikat seseorang yang memiliki sifat elok, jujur, sopan, terpuji, tertib dan sebagainya. Data 3 Berdasarkan data 3, didapati ada tiga kata bermakna referensial yaitu juara, senang, dan rumah. Kata-kata tersebut merupakan kata benda. Juara adalah seseorang maupun kelompok yang telah memenangkan turnamen, liga, kontes dalam bidang tertentu. Senang adalah perasaan bahagia seseorang. Sedangkan rumah adalah bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang layak huni. Data 4 SMA dan Sekolah adalah kata yang merupakan makna referensial. Seperti yang telah dibahas tadi bahwa Makna referensial adalah makna yang langsung berhubungan dengan acuan yang ditunjuk oleh kata. Referen atau acuannya boleh saja benda, peristiwa, proses, atau kenyataan. Dua kata tersebut adalah kata benda. SMA adalah kepanjangan dari Sekolah Menengah Atas. Sedangkan sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran Depdiknas, 2008, p. 1384. KODE Jurnal Bahasa/Vol. 11/edisi September/Tahun 2022 ISSN Cetak 2301-5411 Halaman 197 ISSN Online 2579-7957 Data 5 Berdasarkan data 5 di atas, Dapat kita lihat kata karir, dokter, jurusan kedokteran, beasiswa, dan pemerintah. Kata-kata tersebut memiliki referen masing-masing. Karir adalah perkembangan kemajuan seseorang di bidang pekerjaan yang dicapai selama bekerja. Dokter adalah sebuah profesi yang bertugas menyelesaikan masalah kesehatan. Jurusan kedokteran adalah salah satu jurusan kuliah di bidang kesehatan. Beasiswa adalah bentuk penghargaan yang diberikan kepada seseorang agar dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Menurut Depdiknas, 2008, p. 154 beasiswa adalah uang yang diberikan kepada pelajar atau mahasiswa sebagai bantuan biaya belajar. Sedangkan pemerintah adalah sebuah organisasi yang memilikin kewenangan untuk mengatur komunitas di wilayah tertentu. Data 6 Berdasarkan data 6 diatas, ditemukan kata kuliah dan rumah sakit. Dua kata ini termasuk makna referensial. Kedua kata tersebut merupakan kata benda. Kuliah adalah proses pembelajaran lanjutan secara formal yang mana di dalam kuliah memiliki banyak jurusan. Sedangkan rumah sakit adalah tempat terjadinya proses pelayanan kesehatan. B. Makna Nonreferensial Makna nonreferensial merupakan kebalikan dari makna referensial. Jika dalam makna referensial diharuskan dalam kalimat atau kata tersebut memiliki acuan namun sebaliknya, dalam makna nonreferensial merupakan makna yang tidak memiliki acuan. Misalnya dalam kata sambung konjungsi dan preposisi. 1. Lirik lagu tersebut selalu dinyanyikan Melina setiap kali ia merindukan sosok malaikat tak bersayapnya’. Ibu yang tak pernah didengar lagi sapaannya. Ibu yang tak pernah lagi ia lihat senyum di wajahnya. Ibu yang tak pernah ia peluk kembali. Ibu yang tak pernah menjadi teman ceritanya kembali. 2. Kejadian tersebut terjadi ketika Melina berusia dua tahun. Keluarga Melina hidup harmonis dan bahagia. Kala itu, Melina baru dapat berjalan. Ibu yang selalu merawatnya dengan penuh kasih sayang. Memandikannya, menyulanginya ketika makan, mengganti popoknya ketika basah, menyanyikannya sebelum tidur. Kegiatan tersebut selalu dilakukan oleh ibu melina. Namun sayang, dia hanya bisa mendengarkan cerita tersebut hanya lewat tetangganya. 3. Melina langsung memeluk ayahnya dengan sangat erat dan memberitahu kepada ayahnya bahwa ia mendapat juara 1 di kelas. KODE Jurnal Bahasa/Vol. 11/edisi September/Tahun 2022 ISSN Cetak 2301-5411 Halaman 198 ISSN Online 2579-7957 4. “Terima kasih ayah, semua berkat ayah, sehat selalu ya ayah karena aku ingin melihat ayah bahagia bukan hanya sampai di sini” kata melina dengan penuh keyakinan. 5. Setelah bekerja selama setahun, melina memberikan hadiah kepada ayahnya. Hadiah tersebut berupa rumah. Setelah pengelompokan kata perlu adanya analisis data sebagai berikut Data 1 Berdasarkan data 1, ditemukan kata “yang”. Kata “yang” merupakan konjungsi subordinatif atributif. Kata “yang” tidak dapat dikatakan bermakna referensial karena tidak memiliki referen/acuan dan tidak memiliki makna. Maka contoh di atas dapat dikatakan kata yang bermakna nonreferensial. Data 2 Kata “dengan”, “dan”, “sebelum”, “oleh” dan “namun” merupakan makna nonreferensial. Kata “dengan” merupakan konjungsi subordinatif yang menerangkan alat. Kata “dan” merupakan konjungsi koordinatif penambahan. Kata “sebelum” merupakan konjungsi subordinatif yang menerangkan waktu. Kata “oleh” merupakan salah satu kata preposisi. Kata “namun” merupakan konjungsi/kata hubung. Kelima contoh di atas tidak dapat dikatakan bermakna referensial karena kata-kata tersebut tidak memiliki referen/acuan dan tidak memiliki makna, kata-kata tersebut dapat dikatakan kata yang bermakna nonreferensial. Data 3 Kata “Bahwa” termasuk ke dalam kata bermakna nonreferensial, karena kata tersebut merupakan konjungsi subordinatif komplementasi. Kata “bahwa” tidak memiliki referen/acuan dan tidak memilki makna, sehingga kata tersebut dikatakan sebagai makna nonreferensial. Data 4 Kata “Karena” termasuk ke dalam kata bermakna nonreferensial. Kata “karena” merupakan konjungsi subordinatif yang menerangkan sebab. Contoh tersebut tidak KODE Jurnal Bahasa/Vol. 11/edisi September/Tahun 2022 ISSN Cetak 2301-5411 Halaman 199 ISSN Online 2579-7957 dapat dikatakan bermakna referensial karena tidak memiliki referen/acuan dan tidak memiliki makna. Sehingga kata tersebut dapat dikategorikan sebagai kata yang bermakna nonreferensial. Yaitu kata yang tidak memilki makna dan referen/acuan. Data 5 Berdasarkan data 5, ditemukan kata “Setelah” yang merupakan salah satu konjungsi subordinatif yang menerangkan waktu. Kata “waktu” tidak memiliki referen/acuan dan tidak memiliki makna. Kata tersebut hanya berfungsi sebagai konjungsi/kata hubung, maka contoh di atas dapat dikatakan sebagai kata yang bermakna nonreferensial. Peneliti telah merangkum kata-kata yang bermakna referensial dan nonreferensial seperti berikut Tabel 1. Identifikasi Makna Referensial dan Makna Nonreferensial Pada saat berusia lima tahun, Ibu Melina meninggal dunia. Melina menjadi anak piatu tanpa seorang ibu. Kini, Melina hanya tinggal berdua dengan sosok seorang ayah yang tak pernah berhenti berjuang untuk dirinya. Setiap kali malam tiba, Melina duduk berdua dengan ayahnya. Kini, melina berusia 17 tahun dan sekarang Melina sudah memasuki masa remaja. Melina tumbuh seperti anak pada umumnya. Ia cantik, baik, sama seperti ibunya. Hari ini adalah pengumuman kenaikan kelas. Melina mendapatkan juara 1 di kelas. Betapa senangnya hati Melina. Ia segera bergegas menuju ke rumah. Setelah tiga tahun duduk di bangku SMA. Hari ini adalah hari perpisahan yang mewajibkan ayah dan ibu datang ke sekolah. Seketika, Melina sedih. Pada hari bahagia itu, ibu tak berada di sampingnya. KODE Jurnal Bahasa/Vol. 11/edisi September/Tahun 2022 ISSN Cetak 2301-5411 Halaman 200 ISSN Online 2579-7957 Setelah lulus SMA, Melina pun melanjutkan perjalanan karirnya menjadi seorang dokter. Melina lulus jurusan kedokteran dengan beasiswa full ditanggung oleh pemerintah. Melina sangat bersyukur karena mendapatkan kesempatan yang sangat luar biasa. Sekolah kuliah kedokteran dijalani Melina dengan sungguh-sungguh. Akhirnya Melina menjadi dokter dan sekarang Melina telah bekerja di rumah sakit citra persada. Ibu yang tak pernah didengar lagi sapaannya. Ibu yang tak pernah lagi ia lihat senyum di wajahnya. Ibu yang tak pernah ia peluk kembali. Ibu yang tak pernah menjadi teman ceritanya kembali. Kejadian tersebut terjadi ketika Melina berusia dua tahun. Keluarga Melina hidup dengan harmonis dan bahagia. Kala itu, Melina baru dapat berjalan. Ibu yang selalu merawatnya dengan penuh kasih sayang. Memandikannya, menyulanginya ketika makan, mengganti popoknya ketika basah, menyanyikannya sebelum tidur. Kegiatan tersebut selalu dilakukan oleh ibu melina. Namun sayang, dia hanya bisa mendengarkan cerita tersebut hanya lewat tetangganya. Melina langsung memeluk ayahnya dengan sangat erat dan memberitahu kepada ayahnay bahwa ia mendapat juara 1 di kelas. “Terima kasih ayah, semua berkat ayah, sehat selalu ya ayah karena aku ingin melihat ayah bahagia bukan hanya sampai di sini” kata melina dengan penuh keyakinan. Setelah bekerja selama setahun, melina memberikan hadiah kepada KODE Jurnal Bahasa/Vol. 11/edisi September/Tahun 2022 ISSN Cetak 2301-5411 Halaman 201 ISSN Online 2579-7957 ayahnya. Hadiah tersebut berupa rumah. KESIMPULAN Semantik merupakan salah satu cabang ilmu linguistic yang berhubungan dengan makna. Beberapa ahli linguistik berbeda dalam mendefenisikan makna semantik sehingga muncul teori-teori semantik. Salah satunya ialah teori referensial semantik. Teori ini mempunyai tiga wujud, yaitu makna referensial yang mengacu pada wujud benda, makna referensial yang mengacu pada gejala, dan makna referensial yang mengacu pada peristiwa Berdasarkan pengolahan data yang peneliti lakukan dalam kajian makna referensial dan makna nonreferensial pada sebuah antologi cerpen inspiratif “18 cerita menggugah” terdapat 33 makna. 24 kata bermakna referensial dan 9 kata bermakna nonreferensial. Kata “ibu”, “piatu”, “ayah”, “malam”, “remaja”, “cantik”, “baik”, “juara”, “senang”, “rumah”, “SMA”, “sekolah”, “karir”, “dokter”, “jurusan kedokteran”, “beasiswa”, “pemerintah”, “kuliah”, dan “rumah sakit” merupakan kata-kata bermakna referensial. Karena kata-kata tersebut memiliki makna dan referen/acuan. Sedangkan kata “yang”, “dengan”, “dan”, “sebelum”, “oleh”, “namun”, “bahwa”, “karena”, dan “setelah” merupakan kata-kata bermakna nonreferensial karena kata-kata tersebut tidak mempunyai makna dan referen/acuan. Pada kajian ini, peneliti berharap pembaca dalam mengimplementasikan hasil penelitian ini serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Karena dengan luasnya wawasan terkait kosa kata dan makna sebuah kata. SARAN Peneliti berharap kajian ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam hal keluasan kosa kata serta makna sebuah kata. Sehingga pembaca dapat membedakan makna referensial dan nonreferensial secara ekstensif. Dengan adanya kajian ini, maka tidak akan ada kesenjangan dalam ilmu linguistik. Penelitian ini berkorelasi dengan kajian linguistik lainnya. Dalam segi makna, semantik sangat signifikan sebagai acuan atas pemahaman pengamat sastra terhadap kajiannya DAFTAR PUSTAKA Arifianti, Ika, and Kurniatul Wakhidah. 2020. Semantik Makna Referensial Dan Makna KODE Jurnal Bahasa/Vol. 11/edisi September/Tahun 2022 ISSN Cetak 2301-5411 Halaman 202 ISSN Online 2579-7957 Nonreferensial. Edited by Hamidullah Ibda. Pilar Nusantara. Chairani, Ismi, Sartika Husnul, Imelda Amelia Gultom, Puteri Hermalia, and Frinawaty Lestarina Barus. 2021. “Makna Gramatikal Dan Leksikal Ungkapan Bahasa Batak Simalungun Pada Upacara Adat Pernikahan.” Kode Jurnal Bahasa 10 2 10–19. Depdiknas. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta Gramedia. Febry, Adinda, Annisa Mubarok, Panggabean Karang, Gempita Simbolon, and Syahrizal Akbar. 2020. “Kajian Sosiologi Sastra Pada Kumpulan Cerpen Bunga Layu Di Bandar Baru Karya Yulhasni.” Kode Jurnal Bahasa 9 2. Ginting, Herlina, and Adelina Ginting. 2019. “Beberapa Teori Dan Pendekatan Semantik.” Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia Dan Sastra PENDISTRA 2 2 71–78. Hidayah, Reni Lailina. 2021. “Makna Referensial Pada Komik Bahasa Arab Nawâdhîr Jûhâ Li Al-Athfâl.” Alibbaa’ Jurnal Pendidikan Bahasa Arab 2 1 1–23. Kholison, Muhammad. 2016. Semantik Bahasa Arab. Sidoarjo Lisan Arabi. Kiswanto, Febri, Nur Mei Ningsih, and Dewi Ratnaningsih. 2022. “Analisis Makna Referensial Pada Kumpulan Puisi Perjalanan Taskell Karya Djuhardi Basri Sebagai Alternatif Bahan Ajar Di SMA.” Jurnal Griya Cendekia 7 2 301–18. Kurniawan, Reski, Sumiharti, and Firman Tara. 2018. “Analisis Makna Referensial Pada Rubrik Pendidikan Dalam Surat Kabar Jambi Ekspres Edisi Bulan Maret 2017.” Aksara Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia 1 2 192–200. Ningsih, Angle Widya, Gusni Hutabarat, Juliani Rosmaida Hutahaean, Junita Karlina, and Trisnawati Hutagalung. 2020. “Analisis Gaya Bahasa Dalam Cerpen Maryam’ Karya Afrion.” Kode Jurnal Bahasa 9 4 15–23. Nuroh, Ermawati Zulikhatin. 2011. “Analisis Stilistika Dalam Cerpen.” Jurnal Pedagogia 1 1 21–34. Parera, 2004. Teori Semantik. Edited by Ida Syafrida and Yati Sumiharti. 2nd ed. Jakarta Erlangga. Priatmie, Tivany Inggar, and Atiqa Sabardila. 2016. “Makna Referensial Pada Kritikan Di Situs Ngomikmaksa Dan Relevansinya Sebagai Bahan Ajar Di SMA.” Jurnal Penelitian Humaniora 17 2 110–22. Rohman, Saifur. 2020. Pembelajaran Cerpen. Edited by Faatimah Azzahrah. Jakarta PT Bumi Aksara. KODE Jurnal Bahasa/Vol. 11/edisi September/Tahun 2022 ISSN Cetak 2301-5411 Halaman 203 ISSN Online 2579-7957 Sari, Agelia, and Nadia Alifulia. 2021. “Analisis Kesalahan Berbahasa Bidang Semantik Pada Program Waktu Indonesia Bercanda Tahun 2017.” Kode Jurnal Bahasa 10 3. Siahaan, Nysa Maydina, Kristin Paulina Turnip, Fri Silvia Simanjuntak, and Frinawaty Lestarina Barus. 2022. “Analisis Makna Leksikal Pada Slogan-Slogan Di SMP Negeri 35 Medan.” Kode Jurnal Bahasa 11 2 1–10. Subadi, Tjipto. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Edited by Erlina Farida Hidayati. Surakarta Muhammadiyah University Press. Sukirman. 2021. “Karya Sastra Media Pendidikan Bagi Peserta Didik.” Jurnal Konsepsi 10 1 17–27. Wandini, Rora Rizki, Rachbel, Yura, and Mayra. 2019. Antologi Cerpen Inspiratif “18 Cerita Menggugah.” Edited by Rina Devianty. 1st ed. Medan Pusdikra Mitra Jaya. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Zulikhatin NurohCerpen atau cerita pendek sebagai suatu karya seni berfungsi sebagai notulen kehidupan. Sebagai dokumentasi, cerpen bagaikan cermin yang memperlihatkan peristiwa tersebut. Hubungan dialektis antara cerpen dan realitas membuktikan bahwa cerpen juga dapat dianalisis dari berbagai sudut, seperti filosofis, religi, sosiologi, budaya dan stilistika. Melalui pendekatan stilistika, penulis mencermati beberapa fenomena yang disebutkan diatas, khususnya hal yang berhubungan dengan peristiwa kehidupan manusia. Hubungan dialektis antara cerpen dan realitas membuktikan bahwa cerpen juga dapat dianalisis dari berbagai sudut, seperti filosofis, religi, sosiologi, budaya dan stilistika. Dengan menggunakan piranti stilistika berupa personifikasi, metafora, simbol, simile, hiperbola dan sebagainya, terlihat bagaimana cerpen ini dianalisis sehingga diharapkan mempunyai keunggulan dan pengaruh tekstual terhadap sisi reaktif emosionil pembaca. Kekuatan pengaruhnya ini ditunjang oleh kemampuan teks mengatur relasi-relasi koheren mapun kontradiktif antar unit satuan wacana dan pemilihan referensi kontekstual yang memungkinkan dimaknai oleh KiswantoDewi RatnaningsihSetiap karya sastra pasti memiliki makna yang terkandung dalam tulisannya. Melalui karya sastra, seseorang dapat menyampaikan pesan-pesan melalui kata atau diksi yang digunakan. Makna yang ada pada diksi yang digunakan mampu mewakili gagasan dan pesan dari penulis. Karya sastra dapat membuat seseorang merasakan kebahagiaan, mengikuti alur, keindahan, serta luwesnya bahasa yang ditampilkan penulis. Akan tetapi, setiap makna yang terdapat dalam kata di karya sastra sulit untuk diketahui artinya. Kata atau diksi yang digunakan dalam karya sastra memiliki makna yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penelitian makna referensial ini diharapkan mampu membantu pembaca untuk mengatahui makna yang ada pada kata. Penelitian tentang makna referensial ini bertujuan untuk mengetahui makna yang sebenarnya ada di dalam kamus Bahasa Indonesia. Penelitian tentang makna referensial ini akan dilakukan pada kumpulan puisi Perjalanan Taskell karya Djuhardi Basri sebagai alternatif bahan ajar di SMA. Dalam penelitian digunakan metode deskriptif kualitatif. Met0de deskriptif merupakan penjabaran berdasarkan fakta yang ada sehingga menghasilkan paparan seperti apa adanya. Met0de deskriptif kualitatif dengan pendekatan kualitatif ini digunakan karena data-data yang dikumpulkan bukan dalam bentuk angka melainkan dalam bentuk kata-kata yang berfungsi untuk mendeskripsikan makna referensial yang terdapat pada kumpulan puisi yang berjudul Perjalanan Taskell karya Djuhardi Basri. Dalam penelitian makna referensial tersebut ditemukan 85 data. Data yang ditemukan tersebut berupa makna referensial mengacu pada benda, gejala, proses, peristiwa, dan Lailina HidayahThis qualitative descriptive study aims to describe the referential meaning contained in the Arabic comic Nawadhir Juha li al-Athfal, and to explain the referential meaning in the Arabic comic Nawadhir Juha li al-Athfal. The data in this study are in the form of writings that can be extracted from the referential meaning of the Arabic comic Nawadhir Juha li al-Athfal. The data collected in this study used the reading and note technique method with the data analysis technique using the intralingual and extra lingual matching methods. The matching method is followed by the basic technique of Sorting Determining Elements. The theory used is the theory of meaning Ferdinand De Saussure. The results of the analysis in this study are that there are eighteen referential meanings in the comic Nawadhir Juha li GintingAdelina GintingTujuan penulisan makalah ini untuk mendeskripsikan pengertian semantik, beberapa teori dan pendekatan. Data dikumpulkan dari pendapat beberapa ahli linguistik. Metode pengumpulan data dilakukan dengan metode kepustakaan yaitu menulusuri pengertian semantik, teori dan pendekatan semantik dari beberapa buku-buku linguistik. Hasil penelitian menyimpulkan ada beberapa pendapat tentang semantik behavioris, semantik generatif, semantik struktural, semantik deskriptif, semantik leksikal, semantik logika, semantik gramatikal, dan semantik KurniawanSumiharti SumihartiFirman TaraThis research is aimed at describing the meaning and total meaning of referential meaning that is used in educational rubric in the newspaper Jambi EkspresMarch edition 2017. This research is qualitatve descriptive. The function of this method is to simplify and to solve things with empiric evidence. The subject of this research is education rubric which is taken randomly by using simple random sampling. The data is collected by using libarary study and documentation technique. The data is analyzed by using steps, they are data reduction, data serving, data triangulation, and conclusion. The result of the analysis shows that there 14 quotes of referential meaning in the education rubric in Jambi Ekspresnewspaper March 2017 edition. .Key Words referential meaning, education rubric, jambi ekspressTivany Inggar Priatmie Atiqa SabardilaThis study aimed to describe the referential meaning Ngomikmaksa sites, knowing depiction Ngomikmaksa criticism on the site, and determine the relevance of research results as teaching material in high school learning Indonesian. Collecting data using techniques of documentation and technical notes. The method used to analyze data is unified method intralingual subtype referential with advanced engineering techniques Pilah Element Qualifier PUP, the second match ekstralingual data analysis with advanced technique appeal something equalizing circuit HBPS, and the third using constant comparison analysis techniques. According to the research, there are three conclusions based on the results of research on the meaning refrensial in his criticism on the site Ngomikmaksa there is some form of reference, namely the iconic sinsign, icon argument, iconic legsign, rhematic indexical sinsign, rhematic indexical legsign, dicent indexial legsign, rhematic symbol, dicent symbol , and punctuation symbols. From the analysis, it is known that the reference or the sign of the most widely used is the iconic sinsign. The overall meaning of all the data that has been collected is to discuss the events in Indonesia which is considered very unbalanced or unfair. Through the demonstration of the great figures in Indonesia, namely the president, the founder of the party, ministers, artists, governors, where motorcycles online, and permanent employees. All these figures are figures that became the center of public attention in the nearest period. Relations in learning criticism text anecdotes in Indonesian can be concluded that the use of polite language when giving a criticism. This was evidenced by the examples given on the site Ngomikmaksa encourage Shiva understand ethics in providing such criticism, using a logical reason, the language must be polite, and invites the reader to think of a Gramatikal Dan Leksikal Ungkapan Bahasa Batak Simalungun Pada Upacara Adat PernikahanIsmi ChairaniSartika HusnulImelda Amelia GultomPuteri HermaliaFrinawaty Lestarina BarusChairani, Ismi, Sartika Husnul, Imelda Amelia Gultom, Puteri Hermalia, and Frinawaty Lestarina Barus. 2021. "Makna Gramatikal Dan Leksikal Ungkapan Bahasa Batak Simalungun Pada Upacara Adat Pernikahan." Kode Jurnal Bahasa 10 2 10-19. Simbolon, and Syahrizal Akbar. 2020Adinda FebryAnnisa MubarokPanggabean KarangFebry, Adinda, Annisa Mubarok, Panggabean Karang, Gempita Simbolon, and Syahrizal Akbar. 2020. "Kajian Sosiologi Sastra Pada Kumpulan Cerpen Bunga Layu Di Bandar Baru Karya Yulhasni." Kode Jurnal Bahasa 9 2.Muhammad KholisonKholison, Muhammad. 2016. Semantik Bahasa Arab. Sidoarjo Lisan Gaya Bahasa Dalam Cerpen 'Maryam' Karya AfrionAngle NingsihGusni WidyaHutabaratJunita Juliani Rosmaida HutahaeanTrisnawati KarlinaHutagalungNingsih, Angle Widya, Gusni Hutabarat, Juliani Rosmaida Hutahaean, Junita Karlina, and Trisnawati Hutagalung. 2020. "Analisis Gaya Bahasa Dalam Cerpen 'Maryam' Karya Afrion." Kode Jurnal Bahasa 9 4 15-23.Semogapenjelasan mengenai sinonim finansial dapat memberikan pengetahuan bagi anda dan bermanfaat bagi semua. Demikian sinonim kata finansial dalam sinonim kata ( Online ) Bahasa Indonesia. Referensi Lain. Pengertian. 1. KBBI V Daring (Online) Kemdikbud. 2. Wikipedia Bahasa Indonesia. Gambar Ilustrasi. 1. Google Images. 2. Bing Images. Bagikan Kata finansial dalam cerpen di atas bermakna? Biaya Ilmu Modal Sarana Kunci jawabannya adalah A. Biaya. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, kata finansial dalam cerpen di atas bermakna biaya.
Pengertian Finansial – Pasti banyak dari kita yang sudah tidak asing lagi dengan apa itu finansial. Sebab, hampir dimana saja, istilah yang satu ini sering diucapkan. Terlebih oleh orang-orang yang bergelut di bidang ekonomi. Jadi, finansial adalah sebuah istilah yang ada di dalam sektor ekonomi dan juga pembahasan mengenai keuangan. Banyak yang mendefinisikan finansial sebagai keuangan. Memang hal tersebut tidak salah, definisi finansial dalam arti yang lebih luas adalah suatu bidang ekonomi yang berfokus pada keuangan. Pada artikel kali ini, kita akan membahas mengenai apa itu finansial dan pentingnya finansial di dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah penjelasan selengkapnya Pengertian FinansialJenis-jenis Finansial1. Finansial Individu2. Finansial Perusahaan3. Finansial PemerintahFungsi Finansial1. Perencanaan2. Pengendalian3. Pemeriksaan4. PelaporanTujuan Finansial1. Menanamkan Sikap Disiplin dan Teratur2. Memaksimalkan Keuntungan atau Profit3. Menghindari Hutang4. Perencanaan Optimal5. Berhasil Mencapai Financial Goals6. Mengembangkan Uang yang DimilikiTanda-tanda Seseorang Sudah Merdeka Secara Finansial1. Memiliki Asuransi Kesehatan2. Mulai Berinvestasi3. Memiliki Dana Pensiun4. Berhutang Untuk Hal Produktif5. Memiliki Dana DaruratRekomendasi Buku & Artikel TerkaitKategori Ilmu EkonomiMateri Terkait Finansial merupakan salah satu kata yang bersumber dari Bahasa Inggris. Apabila diartikan, finansial mempunyai arti keuangan. Namun, di dalam kamus KBBI, finansial diartikan sebagai suatu hal yang berurusan dengan keuangan. Jika kita teliti lebih dalam lagi, untuk membahas finansial sendiri tak hanya sekadar tentang kondisi keuangan yang ada di dalam lingkup yang besar. Finansial merupakan bagaimana kita mempelajari kondisi keuangan suatu bisnis, individu, organisasi, dan juga negara. Mulai dari cara pengelolaannya, peningkatan, alokasi, pemberdayaan, perhitungan risiko, dan juga prospek masa depan yang berkaitan dengan keuangan. Bahkan di dalam sebuah perusahaan maupun lembaga, finansial bisa masuk ke dalam aspek administrasi. Dalam konteks administrasi, finansial sendiri bisa diartikan sebagai suatu kegiatan mengelola sebuah transaksi uang yang masuk dan keluar dalam suatu perusahaan atau lembaga. Aktivitas tersebut didefinisikan sebagai manajemen finansial, yaitu serangkaian kegiatan yang diawali dengan memperoleh uang dan mengelola keuangan tersebut secara menyeluruh. Tak melulu kondisi finansial yang berada di dalam keadaan yang baik, seringkali kondisi finansial juga berada di posisi yang sulit. Hal tersebut bisa terjadi karena pengelolaan keuangan yang tidak tepat, baik itu secara individu, organisasi, lembaga, atau bisnis. Jenis-jenis Finansial Saat mempelajari mengenai finansial, tentu kita juga akan mengetahui berbagai jenis finansial itu sendiri. Berikut adalah beberapa jenis finansial yang perlu dipahami 1. Finansial Individu Kondisi finansial individu bisa dilihat berdasarkan pendapatan atau gaji yang mereka punya. Kemudian, bagaimana kondisi keuangan mereka bisa memenuhi segala aspek kebutuhan orang tersebut. Finansial individu biasanya juga akan melihat kondisi keuangan seseorang dalam jangka yang pendek, menengah, dan panjang. Bagaimana cara mereka menghabiskan anggaran yang mereka punya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seorang individu yang mempunyai kondisi finansial yang sehat, akan memiliki pendapatan yang lebih besar dibandingkan dengan pengeluarannya. Sedangkan mereka yang tidak mempunyai kondisi finansial yang sehat, umumnya akan memiliki banyak hutang dalam jumlah besar, memiliki gaya hidup konsumtif, dan tidak mempunyai tabungan. 2. Finansial Perusahaan Jenis finansial selanjutnya adalah finansial suatu perusahaan. Dimana finansial jenis ini adalah kondisi keuangan yang ada pada suatu perusahaan, baik itu perusahaan yang masih berskala kecil, menengah, hingga perusahaan besar. Begitupun dengan perusahaan milik pemerintah. Sebuah perusahaan yang mempunyai kondisi finansial sehat akan memiliki kondisi finansial yang stabil. Jika perusahaan tersebut mempunyai kas yang cukup besar dan memiliki hutang yang relatif sedikit atau bahkan tidak ada. Itu adalah tanda bahwa perusahaan tersebut memiliki kondisi keuangan yang sehat. Perkembangan dan pertumbuhan saldo yang selalu bersifat positif setiap bulannya menjadi salah satu aspek kinerja perusahaan yang sangat baik. 3. Finansial Pemerintah Jenis finansial selanjutnya adalah finansial pemerintah. Salah satu faktor yang bisa menentukan kondisi keuangan suatu negara adalah tingkat kesejahteraan masyarakat yang ada di dalam negara tersebut. Tolak ukur penilaian kondisi keuangan negara sangat rumit dan juga kompleks. Hal tersebut disebabkan oleh banyaknya faktor penilaian dari pengangguran, kemiskinan, nilai tukar mata uang, dan juga daya beli masyarakat yang ada di dalam negara tersebut. Fungsi Finansial Dari penjelasan di atas, kita sudah memahami apa itu finansial dan juga jenis-jenisnya. Berikut ini kita akan membahas tentang fungsi dari finansial. Baik untuk perusahaan, individu, maupun lembaga lainnya. Karena finansial menjadi salah satu aspek yang cukup penting dalam kehidupan individu, bisnis, atau negara. Di bawah ini adalah penjelasan selengkapnya. 1. Perencanaan Fungsi utama dari finansial adalah sebagai sarana perencanaan keuangan. Saat kita mempunyai dana dalam jumlah yang besar. Baik itu secara individu, perusahaan, maupun pemilik bisnis. Kita harus tetap bisa merencanakan finansial atau keuangan kita. Sebab, hal tersebut tidak dapat dilakukan secara spontan. Dalam merencanakan keuangan yang baik, kita harus mempunyai fokus utama yang ada di dalam pemenuhan kebutuhan pokok. Buatlah menjadi seimbang antara pendapatan dan pengeluaran. Semuanya harus direncanakan dengan baik. Jadi, kita tidak akan mengalami boncos atau rugi. Pengelolaan anggaran yang maksimal bisa menjadi sebuah tanda bahwa finansial yang kita memiliki tergolong sehat. 2. Pengendalian Sebagai manusia biasa yang seringkali masih melakukan kekhilafan. Termasuk juga khilaf dalam hal penggunaan keuangan yang tidak terkendali dengan baik dan sesuai rencana. Walaupun semua pos keuangan sudah dilakukan, hal-hal semacam itu juga masih bisa terjadi. Dimana kita abai dalam menggunakan dana yang sudah diposkan untuk hal-hal yang bersifat konsumtif atau suatu hal yang tidak terlalu penting. 3. Pemeriksaan Keuangan atau finansial juga perlu diperiksa. Di dalam bahasa akuntansi hal tersebut biasanya disebut dengan istilah audit. Dimana proses audit harus dilakukan secara rutin dan berkala. Mulai dari secara bulanan, kuartal, semester, dan juga secara tahunan. Setiap ada pos-pos yang terkesan mencurigakan, maka kita bisa langsung melakukan evaluasi untuk mencegah terjadinya hal yang sama di periode selanjutnya. 4. Pelaporan Finansial memang memerlukan laporan, terlebih untuk perusahaan dan pemerintahan. Semuanya wajib dilaporkan guna menunjukkan adanya transparansi dalam penggunaan keuangan. Untuk perusahaan, laporan tersebut dilakukan dengan cara membuat laporan keuangan sesuai dengan periode akuntansi. Kemudian hasilnya akan dilaporkan kepada stakeholder maupun para pemilik saham di perusahaan tersebut. Tujuan Finansial Tentu banyak yang bertanya-tanya perihal apa sebenarnya tujuan dari adanya finansial untuk individu atau perusahaan. Jadi, pengelolaan finansial yang baik akan membantu kita untuk mengelola keuangan secara optimal dan lebih mahir mengatur finansial dalam kehidupan pribadi maupun bisnis. Berikut adalah beberapa tujuan dari adanya finansial di dalam kehidupan individu maupun bisnis. 1. Menanamkan Sikap Disiplin dan Teratur Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa finansial adalah semua aktivitas yang berhubungan dengan keuangan, dilakukan dengan disiplin dan teratur. Dengan begitu, kita bisa mengendalikan, merencanakan, dan memanfaatkan kondisi finansial dengan baik. Setiap hal yang ingin kita beli harus direncanakan terlebih dulu. Walaupun harga produk yang akan dibeli tergolong murah. Di dalam sebuah bisnis, kedisiplinan serta keteraturan pengelolaan finansial akan sangat berdampak pada kondisi keuangan bisnis yang stabil dan juga terhindar dari ancaman kerugian. 2. Memaksimalkan Keuntungan atau Profit Sebagai seorang individu, saat proses finansial dilakukan secara terencana. Maka hal tersebut akan membantu kita dalam menuju kesuksesan finansial. Kita dapat menyiapkan sesuatu yang lebih besar untuk masa depan kita sendiri dengan lebih baik. Kemudian kita juga bisa merencanakan hari tua, agar kita merasa lebih aman tanpa perlu memikirkan tentang hutang dan masalah keuangan lainnya. Sementara untuk perusahaan sendiri, pengelolaan keuangan akan sangat berdampak pada keuntungan yang berpotensi selalu meningkat atau dapat menjamin keamanan keuangan di masa yang akan datang. Sebab, kita semua tidak pernah memprediksi secara pasti kondisi ekonomi sebuah perusahaan di masa depan. 3. Menghindari Hutang Beberapa orang menganggap bahwa manusia tidak akan pernah bisa terlepas dari yang namanya hutang. Jika dilihat sekilas, hal tersebut memang benar, manusia tidak dapat hidup tanpa adanya hutang. Entah itu hutang uang atau hutang barang atau jasa. Terlebih dengan meningkatnya kebutuhan, kadang kala membuat seseorang mudah untuk berhutang demi memenuhi kebutuhan tersebut. Padahal terkadang kebutuhan yang diinginkan adalah jenis kebutuhan yang sebenarnya tidak penting atau tidak mendesak. Begitupun ketika menjalankan sebuah bisnis, pemilik usaha yang menginginkan usaha cepat maju biasanya akan mudah untuk berhutan. Padahal hal tersebut justru bisa membuat kondisi finansial usaha menjadi terganggu. Sebaiknya, saat ingin berhutang, cobalah untuk dipikirkan kembali secara matang, sebelum kita mengalami kesusahan untuk melunasinya. 4. Perencanaan Optimal Dengan memahami apa itu finansial, manfaat, jenis, dan tujuannya membuat kita akan mempunyai perencanaan yang optimal. Dengan perencanaan yang matang, maka kita dapat merencanakan masa depan secara lebih baik. Kita bisa hidup lebih hemat tanpa berpikir dengan adanya hutang. Sedangkan untuk para pemilik usaha, perencanaan finansial yang optimal akan membantu dalam menjaga keuntungan dengan maksimal. Sehingga membuat masa depan bisnis menjadi lebih terarah dan penggunaan kas perusahaan juga bisa digunakan dengan bijak. 5. Berhasil Mencapai Financial Goals Dengan adanya perencanaan keuangan yang teratur dan disiplin, tentu hal itu akan membuat kita akan lebih mudah meraih financial goals. Baik itu dengan mengumpulkan dana darurat, mempersiapkan dana pensiun, dana pernikahan, dan juga kebebasan finansial. Kita juga tidak akan kesulitan lagi dalam mengatur keuangan. 6. Mengembangkan Uang yang Dimiliki Dengan adanya finansial, kita akan lebih mudah terdorong untuk mengembangkan uang yang sekarang kita punya. Hal tersebut karena kita paham bahwa dengan mengandalkan pendapatan saja tidak akan cukup untuk mewujudkan kebutuhan di masa mendatang. Dari situ, kita akan terdorong untuk membangun sebuah bisnis untuk memperoleh pendapatan tambahan. Kita juga bisa mulai memanfaatkan instrumen investasi guna memperoleh keuntungan. Tanda-tanda Seseorang Sudah Merdeka Secara Finansial Merdeka secara finansial adalah salah satu proses berkembang, baik secara emosional maupun spiritual untuk menjadi seseorang yang sukses dan bahagia sesuai dengan keinginan kita. Itu artinya, merdeka secara finansial tak hanya sekedar mempunyai harta serta aset yang melimpah. Tapi juga kita bisa mencapai sesuatu yang kita inginkan. Berikut ini adalah beberapa tanda seseorang yang bisa dikatakan merdeka secara finansial 1. Memiliki Asuransi Kesehatan Salah satu hal yang wajib dimiliki oleh seseorang yang merdeka secara finansial adalah proteksi diri. Oleh karena itu, asuransi menjadi hal yang sangat penting karena hal tersebut dapat meminimalkan risiko yang mungkin saja terjadi di masa depan. Tanpa adanya proteksi melalui asuransi, maka risiko tersebut bisa saja berdampak buruk bagi stabilitas finansial kita. Contohnya saja, asuransi kesehatan dapat membantu kita untuk membayar biaya rumah sakit tanpa memberatkan keuangan kita. 2. Mulai Berinvestasi Tanda seseorang yang sudah merdeka secara finansial yaitu mereka akan berpikir maju dengan membuat uang yang dimiliki bisa bekerja dan menghasilkan keuntungan. Untuk memperoleh hal tersebut, salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan berinvestasi. Investasi adalah salah satu cara untuk mencapai kemerdekaan finansial. Kita bisa melakukan investasi dalam bentuk apapun. Namun yang paling penting, investasi yang kita lakukan bisa memberikan return di atas inflasi. Jika kita sudah bisa mengelola investasi secara baik, maka kita akan mencapai kebebasan finansial secara lebih mudah. 3. Memiliki Dana Pensiun Siapa sih yang tidak ingin masa tuanya aman dan tentram? Semua orang tentu menginginkan hal tersebut bukan? Masa pensiun menjadi salah satu masa yang paling penting di dalam kehidupan orang-orang. Besarnya pendapatan serta tabungan ketika masih bekerja akan berpengaruh pada masa pensiun seseorang. Semakin cepat kita memikirkan masa pensiun, semakin besar pula tabungan yang akan kita punya di saat tua. Oleh karena itu, mempersiapkan dana pensiun sebaiknya dilakukan sejak dini saat kita masih dalam masa produktif. Selain menabung, masa pensiun juga bisa dipersiapkan dengan cara investasi. 4. Berhutang Untuk Hal Produktif Hutang dapat menjadi sebuah hal yang sangat berbahaya apabila penggunaannya untuk hal-hal yang konsumtif. Akan tetapi, hidup memang tidak akan pernah lepas dari yang namanya hutang, baik untuk hutang secara pribadi maupun hutang pada lembaga keuangan. Adapun salah satu syarat mencapai kemerdekaan finansial yaitu dengan membebaskan hidup kita dari hutang-hutang yang konsumtif. Orang-orang yang merdeka secara finansial tentu akan lebih bijak dalam berhutang. Biasanya mereka akan berhutang untuk sesuatu hal produktif dan menghasilkan. 5. Memiliki Dana Darurat Dana darurat menjadi salah satu kegiatan investasi yang sangat penting untuk kelangsungan hidup kita di masa mendatang. Kegiatan tersebut dapat kita lakukan dengan cara menabung separuh dari gaji yang diterima setiap bulannya. Dengan adanya dana darurat, kita tidak perlu lagi bingung dan khawatir saat ada kebutuhan mendadak dan memerlukan dana yang cukup besar. Selain itu, jika tidak akan kebutuhan yang mendadak, dana darurat juga dapat digunakan sebagai tabungan di masa depan. Merdeka secara finansial tentu menjadi salah satu impian banyak orang. Dimana pada periode tersebut seseorang telah berhasil memenuhi semua tujuan keuangan di dalam hidup. Mulai dari persiapan dana pensiun, dana darurat, asuransi, dan lain nya. Dengan terpenuhinya kebutuhan itu, sudah bisa dipastikan kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang sudah merdeka secara finansial. Kira-kira, Grameds sudah merdeka secara finansial atau belum nih? Rekomendasi Buku & Artikel Terkait Dari penjelasan di atas bisa kita simpulkan bahwa kesuksesan finansial seseorang bisa dilihat dari keuntungan serta manajemen keuangan yang baik. Pengelolaan finansial atau keuangan bisnis memang tidak bisa dilakukan oleh orang sembarangan dan asal-asalan. Kita juga perlu melakukan hal tersebut dengan akurat. Keuangan bisnis akan menjadi lebih terencana, terukur, dan tertata rapi apabila kita mencatatnya dengan baik. Jika kita sudah memiliki kondisi keuangan yang sehat, maka kita bisa mengalihkan sebagian dananya untuk investasi demi menambah tabungan masa depan. Lalu, bagaimana kondisi finansial Grameds saat ini? Untuk mengetahui penjelasan mengenai finansial dan bagaimana cara mengaturnya dengan cara yang baik, silahkan untuk membaca beberapa rekomendasi buku yang tela disertakan di dalam artikel ini ya. ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Etika(ethic) bermakna sekumpulan azaz atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, tata cara (adat, sopan santun) mengenai benar salah tentang hak dan kewajiban yang di anut oleh suatu golongan atau masyarakat .TIK dalam kontek yang lebih luas ,merangkum semua aspek yang berhubungan dengan mesin (computer dan telekomunikasi) dan teknik yang
Bacalah dengan saksama kutipan cerpen berikut! Dua kegagalan yang lalu berakhir ketika aku diterima di jurusan bahasa Inggris. Kutekuni masa pendidikan tinggi dengan sepenuh hati. Kendala finansial mendorongku untuk merambah dunia kerja disamping kuliah. Pucuk dicinta ulam tiba. Suatu hari Kak Ica, saudara sepupuku, datang kepadaku. “Nanda, di sebelah toko Bunda ada kios yang dijual. Bagaimana kalau kita patungan untuk membeli kios itu. Lalu kita jual pakaian di sana?” kata Kak Ica. Ia mengajak berpatungan untuk membeli kios itu. Kami mulai berbisnis pakaian. Tidak kusangka, usaha itu menuai hasil yang gemilang. Kata sepenuh hati dalam cerpen di atas bermakna ….Bisniscom, JAKARTA - Sejarah 6 Agustus merupakan hari kelam dunia seni, dimana seorang seniman besar tanah air WS Rendra meninggal dunia. Dikutip dari laman Kemendikbud, penyair dan budayawan yang diberi julukan si "Burung Merak" ini menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok, Kamis (6/8) pukul 22.20 WIB pada usia 74