Latarbelakang pendidikan KH. Maemoen Zubair. KH. Maemoen Zubair hidup dan tumbuh dikalangan ulama' besar, awal beliau belajar pada orang tuanya sendiri (KH. Zubair Dahlan) murid dari As-Syeikh Sa'id Al-Yamany Al-Maliky dan juga murid pertama As-Seikh Hasan (putra As-Syeikh Sa'id) setelah wafatnya As-Syeikh Sa'id.
Umat Islam sedunia sedang khusyuk ibadah haji. Ibadah haji adalah rukun Islam kelima yang didambakan oleh setiap individu umat Islam. Selain thawaf, sa’i, wuquf di Arafah, tahallul, dan lempar jumrah, ibadah haji pun diisi dengan berbagai ibadah dan doa taqarrub mendekatkan diri kepada Allah secara maksimal. Ibadah haji di Tanah Suci dijadikan media untuk beribadah total dan gas poll’.Para alim banyak mendambakan wafat dalam keadaan husnul khatimah. Di antara ciri-ciri husnul khatimah adalah semasa hidup senantiasa taat agama, bermanfaat bagi sesama, dan wafat di saat sedang beribadah. Mbah Maimun wafat di saat sedang menjalankan ibadah haji. Ini adalah kode kuat yang menunjukkan bahwa Mbah Maimun wafat dalam keasaan khusnul khatimah. Bahkan, kematian paling indah adalah kematian di saat beribadah menghadap Allah, seperti haji, shalat, membaca Al-Qur’an, mengajar. Sehingga banyak para alim mendambakan wafat ketika haji atau shalat. Mbah Maemon merenggut kematian dan kematian merenggut Mbah Maimun dengan penuh kemesraan dan indah. Allah mengajak pulang kekasih-Nya, yakni Mbah Maimun dalam keadaan indahnya Para SantriKetika saya nyantri di Pesantren Lirboyo Kediri, ada perhelatan Reuni Akbar yang ternyata dihadiri oleh ribuan alumnus yang notabene kiyai yang memiliki pesantren dengan banyak santri dan alumni serta berpengaruh di tengah umat dan negara. Di antara alumni yang hadir dan memberi sambutan/ceramah yaitu KH. Maimun Zubair Mbah Moen, KH. Musthofa Bisri Gus Mus, KH. Said Aqil Siradj, KH. Nur Iskandar, dan kiai yang alumni, Mbah Moen dengan penuh antosias sering memberikan kata pengantar sembari dibubuhi tanda tangan pada setiap buku karya tulis santri Lirboyo. Seraya memberikan dukungan agar para santri Lirboyo terus berkarya. Tak berlebihan, suport Mbah Moen adalah salah satu faktor belakangan semakin membahananya gerakan literasi di kalangan santri dan tidak sedikit bermunculan penulis muda dari kalangan alumni pesantren Maimun sendiri adalah seorang penulis. Di antara karyanya yaitu al-Ulama al-Mujaddiduna, Tarajum Masyayih al-Ma’had Sarang al-Qadim, Inayat al-Muftaqar bi-Ma Yata’allaq bi-Hidir alaihi as-Salam, Maslak at-Tanasuk al-Makkiy wa sekitar tahun 2005, saya sedang belajar di Universitas Al-Azhar, Mbah Moen sedang berada di Mesir. Saya sowan. Beliau mengajak bicara dengan bahasa Arab fushah. Saya sungguh semakin setiap nasehat dan tausiyahnya, Mbah Maimun menekankan pendidikan tanpa dan anti kekerasan. Mbah Moen bertutur, “Jadi guru itu tidak usah niat bikin pintar orang. Nanti kamu hanya marah-marah ketika melihat muridnya tidak pintar. Yang penting niat menyampaikan ilmu dan niat mendidik yang baik. Masalah muridmu pintar atau tidak serahkan sama Allah. Didoakan saja terus menerus supaya muridmu mendapat hidayah”.Teladan BangsaPada tahun 2012, Mbah Maimun menyerahkan ijazah syair “Syubbanul Wathan, Cinta Tanah Air” karya KH. Abdul Wahab Chasbullah, salah satu tokoh pendiri NU kepada para ulama dan santri Nahdhiyyin. Sebagai berikutYa Lal Wathan Ya Lal Wathan Ya Lal Wathan Hubbul Wathan minal Iman Wala Takun minal Hirman Inhadhu Ahlal Wathan Indonesia Biladiy Anta Unwanul Fakhama Kullu Man Ya’tika Yauma Thamihan Yalqo Himama Pusaka Hati Wahai Tanah Airku Cintamu dalam imanku Jangan halangkan nasibmu Bangkitlah hai bangsaku Indonesia negeriku Engkau panji martabatku Siapa datang mengancammu Kan binasa di bawah ini dimunculkan Mbah Moen pada masa yang tepat. Di saat sebagian umat Muslim euvoria ingin merubah ideologi bangsa ke khilafah atau syariat Islam. Syair tersebut sebentuk konter narasi radikalisme dan mengokohkan nasionalisme. Mbah Maimun hendak menegaskan kembali bahwa cinta tanah air adalah bagian dari keimanan, cinta tanah air merupakan kewajiban akhir hayatnya, Mbah Maimun sedang gencar menyuarakan bahwa ideologi Pancasila sudah final dan NKRI harga mati. Sebab tidak bertentangan dan tidak boleh dipertentangkan dengan agama. Selaksa Mbah Maimun sedang menyampaikan wasiat terakhirnya pada seluruh anak bangsa, bahwa umat Islam harus bersama-sama dengan umat agama lain berkewajiban menjaga dan memajukan bangsa ini dengan ideologi yang ada.
Bacajuga: Doa-doa Mengalir untuk KH Maimun Zubair. "Kegiatan hariannya salat berjemaah ke Masjidil Haram," kata Gus Hayattullah Maki, santri Mbah Moen yang menemani selama di Mekah.
Sayasowan. Beliau mengajak bicara dengan bahasa Arab fushah. Saya sungguh semakin mengaguminya. Di setiap nasehat dan tausiyahnya, Mbah Maimun menekankan pendidikan tanpa dan anti kekerasan. Mbah Moen bertutur, "Jadi guru itu tidak usah niat bikin pintar orang. Nanti kamu hanya marah-marah ketika melihat muridnya tidak pintar.
KH. Zubair merupakan salah satu figur yang patut sebagai teladan kita semua, khususnya para santri. Di antara sekian banyak sifat-sifat beliau, ada beberapa yang menonjol, yaitu ketekunan dalam memperdalam pengetahuan agama, sifat lemah lembut dan mengasihi orang yang lemah dan orang-orang fakir.
Mbah Kiai (Maimoen) itu bukan hanya milik umat Islam saja, tapi juga milik semua Bangsa Indonesia merasa kehilangan. Meskipun berbeda-beda agama tapi kita dipersatukan dalam kemanusiaan," kata Perwakilan acara do'a bersama, Widihasto Wasana Putra. Baca juga: Ulama kharismatik KH Maimun "Mbah Moen" Zubair wafat di Mekkah
KHMaimun Zubair meninggal pada Selasa (6/8/2019) pukul 04.17 waktu setempat. "Rencananya dishalatkan di Masjidil Haram usai jemaah zuhur dan dimakamkan di kompleks pemakaman Ma'la," kata
XBNPe. pn0zxca2s9.pages.dev/328pn0zxca2s9.pages.dev/32pn0zxca2s9.pages.dev/582pn0zxca2s9.pages.dev/416pn0zxca2s9.pages.dev/424pn0zxca2s9.pages.dev/259pn0zxca2s9.pages.dev/265pn0zxca2s9.pages.dev/254
kata kata kh maimun zubair tentang santri